Baron membuka matanya, melihat di dalam dekapannya, Leimena. Terasa nyaman dan lengkap, tidak tahu mengapa ini merupakan hal yang tepat untuknya selama bertahun-tahun. Perasaan semacam pulang ke rumah. Tanpa sadar Leimena memperbaiki posisi tidur semakin masuk dan rapat dalamnya mengandung efek reaksi yang tidak terduga.
"Lei..."
Usahanya untuk tidak membangunkan secara kencang malah menjadi bumerang karena mata Leimena membuka melihat ke arahnya dengan tatapan bingung.
"A....", perkataan ditutup cepat mulut Baron. Tidak mau menyia-nyiakan semuanya, ia bergerak mengikuti kata hatinya, kali ini. Leimena terbawa arus deras dengan cepat , berusaha mengimbangi di setiap langkahnya sejak dari kecil. Perasaannya hanyut terseret derasnya air gelombang pasang yang tinggi menghanguskan siapapun dalam hatinya yang menumpang.
Mereka berdua menarik nafas yang jelas tersisa, kepuasan nampak jelas. Leimena berguling ke arahnya dengan rasa sayang.