Relicia mengoyangkan kakinya mengikuti irama musik, di dekatnya Dishoa memainkan handphonenya tanpa henti. Decak kesal sering keluar dari mulutnya ketika mengalami kekalahan dalam permainan game.
"Bagaimana kabar Baron?" tanyanya menarik rambutnya ke arah atas sehingga bisa dibuat gaya ekor kuda.
Handphone diletakan di atas meja, Dishoa teringat pada kesenangan kecil di belakang teras rumah Baron, tidak menyangka Jazirah masih rapat.
Suara keras dari Relicia menghamburkan lamunan Dishoa, "Kamu bertemu dengannya setiap saat dan masih bertanya padaku? Relicia, kamu aneh!" katanya tak berdaya memiliki adik binal.
"Aku ingin menjadi nyonya Baron Omiza bukan simpanan. Apa kamu punya cara menyingkirkan istrinya?"
"Tidak perlu di singkirkan, Jazirah pasti mau pergi dari Baron. Pertanyaannya, apakah Baron bisa kamu kendalikan dan Leimena"
"Aku-- tidak tahu tentang Leimena, gadis kecil itu selalu tidak senang jika aku dekat dengan Baron"
