Leimena Omiza menyunggingkan senyum sinis di wajahnya. Bertahan di atas bara api tidak berstatus tidaklah semudah yang terlihat.
Ruehin berdiri dengan angkuh menatap ditengah-tengah ruangan tamu miliknya. Betapa kesalnya menemukan wanita muda di rumah orang tuanya dengan sikap seenaknya seperti rumahnya sendiri.
"Siapa kamu?" tanya wanita di depannya berusaha mengingat dimana pernah melihatnya. Otak manusia terkadang berjalan lambat alias lemot karena tidak pernah dipakai terlalu lama.
Matanya tajam bak elang. Ruehin belum membuat perhitungan dengan Xiazhoa pada hidupnya sekarang muncul lebah darimana. Tidak mau terlibat, Ruehin berjalan ke arah ruang makan. Pelayan menata makanan dan minuman dengan baik, melihat kedatangan Ruehin seketika bergeser ke arah kanan untuk memberikan ruang untuk Ruehin mengambil kursi untuk duduk.