Frayer Cantika mengemas pakaiannya dengan terburu-buru ke dalam tas besar. Semua barang yang terpikirkan dimasukan ke dalamnya. Beberapa waktu lalu, desas desus tentang beberapa orang di apartemen ini mengalami musibah.
"Aku harus pergi"
Kata-kata yang sama di ulang berkali-kali sampai semua siap. Tas besar di bawanya dengan susah payah karena usia kandungan 9 bulan 2 hari, waktu yang sewaktu-waktu melahirkan.
Perlahan-lahan masuk dalam lift. Menekan tombol basemen. Frayer Cantika merupakan eksekutif perusahaan Dee bagian accounting, tidak pernah terpikirkan keputusannya bermain cinta di belakang bisa berakibat fatal.
Ia terus berjalan menuju mobilnya. Tas besar di masukan dalam bagasi kemudian naik ke mobil. Nafas seperti dikejar-kejar hutang padahal tidak punya hutang.
Mobil dinyalakan, cepat menekan gas segera tinggalkan tempat ini. Belum berjalan jauh, muncul mobil berwarna putih yang menghalanginya untuk terus maju. Keringat dingin muncul di dahinya.
