Lantai 14
Tangan gemetaran mengambil gelas berisi air di atas meja. Kehamilannya sangat sulit di rasakan. Setiap kali terbangun, kepalanya seperti berdenyut nyeri. Mulutnya kering serta badannya dirasakan lemah.
"Nyonya, makan siang sebentar lagi siap. Anda ingin makan dimana?"
Pelayan wanita datang membawa beberapa pakaian bersih untuk diletakan di dalam lemari. Mata bulatnya memandangi wajah kasihan majikannya.
"Disini saja. Apa tuan memberikan kabar?"
"Tidak nyonya"
Lisana Jihan memandang kosong arah jendela apartemen, pelayan wanita keluar setelah mengambil pakaian kotor. Handphone di tangannya bergerak menekan tombol di luar kepala.
---- "Siapa?"
---- "Quemei, aku Lisana Jihan"
---- "Apa mau mu?"
---- "Aku ingin minta maaf"
---- "Untuk?"
---- "Aku telah mengambil Xiazhoa dari tanganmu. Aku-- merasa bersalah padamu"
---- "Mengapa baru sekarang?"
---- "Aku-- merasa hidupku tidak akan lama"
---- "Mengapa?"