Aliran angin pagi membuai setiap mata untuk menutup dari kegaduhan dunia luar. Tangan Weird mencari sosok Riu di samping, terkejut. Sontak bangun memperhatikan sekelilingnya dengan seksama. Tidak ada suara air dari arah kamar mandi.
"Riu..."
Tidak ada suara. Weird segera memakai celananya kemudian mencari ke seluruh kamarnya. Luasnya kamar ini memakan satu lantai, Weird mulai menyesal mempunyai kamar yang luas.
"Riu..."
Weird menemukan Riu duduk seorang diri di balkon ruang makan. Makanan ringan dan cangkir berisi kopi dengan uap panas menerpa hidung Weird.
"Apa yang kamu lakukan disini, aku mencarimu"
Tangan melingkari leher Riu dari belakang, kepala mencium lembut rambut atas, Riu menengadahkan kepalanya ke belakang. Weird menciumnya lembut dan penuh kasih sayang, matanya melihat kedalaman mata Riu. Ia tidak suka menemukan apa yang dilihatnya, bekas air mata.
"Weird..."