John Dee menatap tubuh molek Anisa yang berbau dan berantakan. Nehru memperhatikan dekorasi kamar yang sepertinya sengaja unik dibuat orang tapi ternoda karena bekas-bekas makanan dan cairan lengket dimana-mana.
Suara mobil yang dikenal telinga bikin ketiganya waspada. Weird Dee berjalan masuk terus ke kamar Anisa.
"Kalian disini"
Ketiganya serempak memanggil, "Ayah" tapi Anisa tanpa kata-kata, keringat dingin muncul di dahinya.
"Anisa, ayah minta maaf tapi ayah tidak bisa berbuat banyak"
Anisa mencengkeram kuat selimut tipis yang menutupi badannya, ini ayahnya tapi kekejamannya sangat dikenalnya. Dulu lari darinya tapi kini nyawa tidak bisa dipertahankan.
"Selesaikan, ayah ingin hasil yang sempurna. Mana Albasia?"
"Dalam perjalanan"
"Bagus!"
Weird Dee keluar kamar tanpa melihat lagi ke arah Anisa yang ketakutan. John Dee dan Nehru Dee mengelengkan kepalanya penuh simpati kasihan.