Kamar VVIP itu pertama kalinya terpikirkan oleh Riu ketika membuka mata. Kepalanya berputar-putar arah kanan dan kiri.
"Nyonya?"
Riu tertegun melihat kepala pelayan berdiri dengan wajah khawatir di dekat pintu masuk kamar, di tangannya ada beberapa tas, entah apa isinya.
"Berapa lama aku tidak sadar?"
"Satu hari, akibat obat bius"
"Dimana Justin?"
"Tuan Justin dalam perjalanan, kemungkinan mengalami kemacetan"
"Benarkah?"
"Itu benar, nyonya"
Riu menghela nafas lalu melihat arah langit-langit kamar VVIP rumah sakit ini. Terlihat mewah untuk ukuran kamar di rumah sakit. Rupert maju menghampiri membawa tas kertas besar berisi beberapa makanan dan buah serta pakaian pengganti yang baru saja di belinya.
"Apa kamu berbohong, Rupert?"
"Saya..."
"Tidak apa, aku mengerti. Apa yang kamu bawa, aku lapar"
"Bubur, saya rasa anda belum boleh makan sesuatu yang berat saat ini"
"Bawa kemari"