Kaca tebal pembatas ruang ICU dan luar terlihat kuat. Justin mengeryitkan keningnya disertai menggerutu tanpa henti karena kesal. Berdiri disini tanpa berbuat apa-apa tidak menyenangkan sama sekali.
"Tuan Justin"
"Kamu disini. Aku pulang dulu untuk beristirahat jika terjadi sesuatu, cepat hubungi"
"Tapi, tuan, jika nyonya sadar tapi anda tidak ada, bagaimana saya menjelaskan?"
"Katakan saja aku kelelahan menunggu jadi pulang"
"Itu...."
"Bayar administrasi dengan baik, kalau anak itu hilang dari perutnya. Kalau tidak, biar nyonya yang bayar sendiri. Tidak boleh ada yang mengunakan uang Justin de Valdes tanpa kerja! huh, badan belum puas di pakai masih bikin masalah saja"
Kepala pelayan tidak berkata, mau mengatakan sesuatu hanya akan menjadi masalah baru buat Riu. Hatinya tak rela. Justin pergi tinggalkan tempat itu, segera ia melihat ke arah dalam ruang ICU melalui kaca tebal pembatas.