Justin mondar-mandir depan pintu klinik yang tertutup. Dokter klinik kesehatan kantor tidak memperbolehkan masuk demi ketenangan penanganan.
Suara-suara tidak puas dan mengamuk terus dilakukan Justin dengan arogan di luar pintu. Kepala pelayan menarik nafas kasihan pada Riu, wanita yang terjebak dalamnya perebutan cinta tanpa akhir masa depan yang jelas atau pasti.
Kasak kusuk orang bergosip mulai santer terdengar memenuhi lorong kantor. Zuang Yan berdiri memperhatikan keramaian dari kejauhan.
klik!
Dokter klinik keluar bersama suster yang bertugas. Di tangan tampak papan berkas yang disodorkan pada Justin dengan mengelengkan kepalanya. Istri dipaksa sampai mental jatuh, sungguh kasihan melihatnya.
"Tuan Justin, istri anda kelelahan. Saya sudah berikan infus. Anda sebaiknya kontrol emosi sekarang ini"