Riu membaca laporan di tangan dengan tenang, pandangan mata tajam beberapa orang di ruangan ini menyesak dada tetapi gerakan tangannya tidak berhenti sedikitpun untuk membalik lembaran di tangan.
Zuang Yan diam memperhatikan gerak gerik Riu maupun Jero, mereka berdua seperti tenang di permukaan tapi panas dalam hati.
brak!
Pintu terbuka cepat lalu menutup. Justin memberikan senyum terbaiknya ketika semua mata mengarah padanya kecuali Riu yang terus menunduk arah lembaran tersebut.
Ini menyulitkan Justin. Langkahnya lebar ke arah kursi yang di tarik oleh kepala pelayan entah darimana. Duduk disana dengan hati-hati, "Riu..." panggilnya pelan ingin mengusik telinga. Namun, tidak ada reaksi.
Ketegangan terjadi, Jero tersenyum tipis melihat tingkah Riu yang cuek pada Justin. Mereka pasti punya masalah besar pikirnya senang, bagaimana caranya masuk merebut Riu kembali pikirnya lagi.