Justin mengusap wajah Riu dengan perasaan bahagia, selama satu minggu bersamanya seperti merasakan bulan madu tanpa berkesudahan, mengecup bagian-bagian favoritnya. Perasaannya meluap sampai tak tertahankan.
"Sayang, bangun"
"Hmm"
"Kamu tidak boleh menggodaku. Apa semalam masih kurang, sayang?"
Gerakan samar Riu yang menepuk kesal di lengan Justin bikin hati Justin seperti tenggelam dalam cinta.
"Itu sakit"
"Bangunlah, kita harus makan"
"Aku capek"
"Kamu ingin, aku menyuapi kamu?"
Riu membuka matanya, berkedip sebentar lalu melihat ke sekelilingnya. Justin teringat dokumen Dekia, jika harus ada uji coba setelah 7 hari dengan membawanya keluar dari lingkup nyaman. Namun, Justin takut Riu bakalan ingat Jero dan Jeri an.
"Justin?"
"Ya, sayang"
"Aku-- sedikit bingung"
"Apa yang membuatmu bingung?"
"Entahlah"
"Jangan berfikir. Aku tidak mau kamu sakit"