Hidup adalah sebuah perjuangan untuk sebuah logika menang atau kalah.
Dekia merasa badannya panas dingin di hadapan Justin. Berkas di atas mejanya sangat tinggi bahkan gerakan tangan Justin yang terus membaca terasa mencekiknya tanpa sadar.
"Aku tidak tahu harus berterima kasih atau membunuhmu"
"Tuan Justin, saya hanya mengikuti prosedur yang anda kirimkan beberapa tahun lalu. Mengenai perkembangannya, saya tidak menduga bakal menjadi seperti ini"
"Lima tahun lalu, aku tawarkan obat ini untuk dikembangkan tapi kamu klaim sebagai milikmu, di jual pada Raul. Menurutmu aku bodoh sehingga tidak tahu apa yang terjadi pada sekitarku? subjek pertama, aku yang selamatkan. Jadi, katakan bagaimana aku harus memberikan pembelajaran padamu?"
Mulut Dekia kelu, "Tuan Justin, aku-- minta maaf tapi saat itu, aku butuh uang" jawabnya hati-hati memilah kata.