Riu tidak bisa bergerak di tempatnya ketika pintu apartemen dibuka, Justin ada depan mata.
"Kamu tidak ingin membiarkan aku masuk, Riu?"
Keangkuhan dan kekuatan gerak tubuh Justin membuat Riu bergeser membiarkan Justin masuk dalam apartemen, Justin melepaskan sepatunya dengan santai. Tidak ada keraguan bagai pemilik apartemen yang pulang melihat istrinya. Ini perasaan menyenangkan.
"Dimana Jeri an?" tanyanya masuk mempelajari isi apartemen dengan singkat, terasa nyaman, khas Riu. Foto pernikahan terpampang di ruang tamu membuat sudut mata berkedut tidak suka.
Apartemen ini berada paling atas gedung. Luasnya nyaris sempurna dengan tata letak mirip rumah biasanya. Justin duduk di sofa ganda, Riu berdiri depannya dengan hati-hati mengawasi.
"Ada di kamarnya" jawab Riu mengumpulkan keberanian yang tersisa sedikit, ini wilayahnya , tidak boleh takut pikirnya kuat berkata pada dirinya sendiri.
