Kata orang, masa lalu datang bagai ombak di lautan lepas menyapu semua masa depan.
Justin bangkit dari duduknya, tidak tahan lagi untuk mendekat. Jero, Riu dan Anisa waspada dengan kedatangannya. Eki mengerutkan keningnya melihat Justin berdiri di depan meja.
Justin : "Kalian tidak akan berkata apa-apa atau aku harus mencari tahu sendiri?" , semua mata memandangi wajahnya dengan tidak nyaman tetapi Justin mengabaikan.
Jero : "Tuan Justin, apa kabarmu? maafkan kami tidak sopan. Aku dan Riu sudah menikah bulan lalu" , nadanya terdengar santai tapi Justin tahu jika Jero sedang memperingati agar tidak melakukan hal bodoh disini.
Riu : "Iya, kakek Justin" , tangannya cepat meraih tangan Jero. Ia mencari kekuatan darinya, hal kecil ini dilihat Justin dengan tidak senang. Di kota kecil, Justin segalanya bagi Riu lalu sejak kapan, ia hanya bisa berubah menjadi penonton pinggiran pikirnya kesal.