klik!
"Masuklah, diluar dingin" kata Eki yang masuk lebih dulu membukakan pintu namun, menghentikan langkah Anisa. Desti sudah masuk lebih dulu dan mulai melepaskan sepatunya yang basah akibat air salju.
Anisa bingung. Eki mengendong ala bridal style, "Selamat datang istriku di rumahku. Kita coba dari sekarang, mulai dari awal" ucapnya pelan membuat Desti dan Anisa kaget. Tangan Anisa berada di leher Eki kuat, takut jatuh. Eki mengecup bibirnya lembut, penuh kehati-hatian masuk dalam rumah.
"Turunkan aku!" katanya begitu bibirnya terlepas dari cengkeraman mulut Eki yang mencuri tiap kali.
"Kenapa? tunggu! aku harus membawamu masuk sesuai tradisi" . Benar saja, Eki cepat menguasai keadaan dengan gaya yang paling elegan versinya.
"Eki! aku juga istrimu" teriak kesal Desti dengan menghentakkan kaki di lantai keramik berwarna putih. Nuansa romantis yang sengaja di bangun mendadak lenyap seketika.