Carlo berdiri depan peti mati. Mata tak lepas dari pandangan di dalam peti mati. Tidak ada satupun perkataan yang sanggup keluar dari mulutnya. Mencintai cukup lama hingga membuat trik-trik kecil sehingga Ayun tidak melarikan diri namun, para titik puncak, Carlo malah kehilangan.
Caoli menepuk pelan bahu Carlo, "Relakan" ucapnya penuh simpati. Kematian Riu waktu lalu tidak menguras tenaga bahkan kepergian Desti dari sisinya, hanya seperti angin lalu, Caoli tidak tahu cara menghibur.
Beberapa orang tampak hadir dengan pandangan penuh ingin tahu. Zuang Yan melangkah masuk mencari keberadaan Jose ataupun Jero.
"Tidak usah dicari. Mereka belum datang"
"Saham mengalami penurunan"
"Ini masih hari pertama. Ada dua hari lagi, aku nyakin Jero butuh waktu. Ini tidak mudah"
"Pemandangan yang menyedihkan!"