Ibu Jero memegang tangan Megumi erat-erat, langkahnya berat menghampiri peti mati, air matanya terus mengalir setiap kali dihapus. Terlihat beberapa orang memberi jalan padanya, kesunyian tempat itu menyesatkan.
"Apa kamu yang membunuhnya?"
Suara ibu Jero memecah kesunyian, ketegangan terjadi. Megumi gelisah mendengar kalimat ibu Jero yang tidak pada tempatnya.
Dekia melihat wanita tua di hadapannya dengan mata merah. Kalimatnya bikin terkejut.
"Kamu yang meninggalkannya jadi kamu yang membunuhnya"
Semua orang kaget mendengarnya. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah besar. Dekia tersenyum tipis, cincin baru terpasang dengan kuat di putarnya. Wanita tua ini menjadi salah satu alasan mengapa Ayun masih ada di rumah itu.
"Dia istriku dan anakku. Rumah besar tidak ada hubungannya lagi dengannya. Beri penghormatan dan pergi sesudahnya. Jangan buat omong kosong di sini. Dia tidak suka!"