Berkas depan mata terlihat tidak memiliki daya tarik sama sekali. Rambut acak-acakan, dasi tidak terpasang dengan benar, lengan kemeja di gulung sampai setengah, badannya merosot pada pertengahan kursi.
"Mengapa cara berpakaian kamu buruk sekali?"
Suara yang menganggu sudut telinga, "Diam! kerjakan saja yang harus kamu kerjakan" ucapnya pelan malas untuk melihat. Kepala koki yang baru saja masuk terpaksa mengeluh dalam hati. Sejak kepulangan dari bulan madu tuan, semuanya terasa berubah aneh.
"Minumlah dulu kopi panas dan kue ini"
Cangkir kopi panas mengeluarkan uapnya dengan keharuman maksimal, kue tiramisu mungil dengan hiasan ceri membuat cantik untuk dipandang.
"Apa nyonya sudah makan kue ini?"
"Yahh, sejak pulang, kue ini di minta ada di meja makan entah pagi, siang dan malam. Sungguh kesukaannya. Tidak pernah puas makan satu. Mana mungkin tidak makan"