Riu menarik nafas kesal dalam hati, satu minggu menjadi tukang cuci di cafe wishes & bakery. Tumpukan cucian yang menggunung bahkan nyaris tidak ada waktu untuk beristirahat. Tidak boleh mengeluh batinnya dengan berusaha membilas piring kotor dengan hati-hati. Sejak kapan tempat ini berubah menjadi semacam restoran, bukankah ini toko kue pikirnya tidak senang, semakin dipikirkan semakin jengkel hatinya.
prang...
Jay melotot ke arah tempat Riu, tangan berada di pinggangnya. Ini kali ke sepuluh piring miliknya pecah.
"Kau!!"
Suara bentakan Jay mengagetkan Riu hingga menyenggol salah satu rak gelas. Sontak semuanya terjatuh bagai irama musik di telinga semua orang di area dapur.
prang... prang... prang...
"Riu...."
Teriakan putus asa terlontar secepat angin di dapur cafe ini. Wajah Riu pucat pasi. Jay memijit kepalanya dengan putus asa, ini baru minggu ketiga.
"Bos..."