Ayun meringis kesakitan berulangkali, Dekia tidak mau melepaskan cengkraman di dalam dirinya. Semakin Ayun kesakitan semakin Dekia merasa dorongan untuk lebih keras lagi menusuk Ayun dengan benda tumpul sempurna miliknya.
"Dekia...sakit, ini sangat sakit"
"Aku tahu pasti sakit tapi enak bukan? kamu sungguh menyenangkan"
"De-- kia , aku-- tak tahan lagi"
"Bersama sayang"
"De-- kia"
"Ya, sayang. Aku menyukai milikmu ini"
"Sakit"
Dekia angkuh mencapai tangga puncak kenikmatan seksual dengan suara mengeram dan teriakan kesenangan. Ayun tak tahan lagi, pingsan di atas tempat tidur.
"Ayun, ini sangat enak"
Benda tumpul lembek di tarik keluar dari dalam tubuhnya, Dekia tertegun melihat darah yang lumayan banyak ikut keluar. Buru-buru Dekia membersihkan dirinya dan berpakaian, iapun mengecek Ayun. Tangan gemetaran menelpon ambulans, "Bodoh!"makinya panik.
Tiga puluh menit kemudian,
Dekia duduk di ruang tunggu depan kamar operasi. Wajahnya kacau ketika Jorge dan Raul datang.