Orang hidup dan orang mati tidak bisa hidup berdampingan. Kata bersalah menjadi acuan untuk mengelak dari tanggung jawab.
"Anisa, kamu-- "
"Ya, aku bersama Ayahmu"
Raul terkejut mendengarnya, Anisa melihat arah atas langit dengan senyum di wajahnya. Taman kota terlihat terang hari ini.
"Ayah?"
"Dia masih hidup"
Untuk sesaat Raul merasa kemarahan muncul dalam dadanya. Ayah yang dikira mati ternyata hidup disini, wanita yang pernah dicintainya hingga membencinya berada di samping ayahnya. Semua teori sampai pada kesimpulan kematian ternyata dipatahkan begitu cepat oleh Anisa.
"Katakan lengkap padaku Anisa. Kalian sengaja melakukan kematian palsu untuk apa?"
"Mana aku tahu. Semua orang yang mengenalku mengatakan aku mati karena aku menolak menikah denganmu, mereka memutuskan hubungan"
"Kamu-- apa?"
Anisa merenggangkan badannya, betapa remuk sekarang dirasakan. Semalaman di peluk Justin, pagi tak melihatnya, Anisa juga tahu diri.