Dekia mengebrak meja kerja dengan kekuatan tidak enteng. Bagaimana bisa tidak menyadari kehilangan Karmita? ini semua gara-gara Ayun yang selalu saja membuatnya terlena.
tok... tok... Satu kepala masuk dalam pandangan Dekia dengan santai. Ada semacam kilatan yang senang disana.
"Ada apa, tuan Jorge?"
"Anda dipanggil ke ruangan dokter Raul"
"Baik, tunggu sepuluh menit, aku menyusul"
Kepala Jorge menghilang di balik pintu. Dekia menyipitkan mata seperti ada ganjalan pemikiran yang mendadak muncul.
"Dokter Dekia..."
Satu kepala lagi muncul di depannya, "Jangan berfikir banyak kalau tidak ingin kehilangan nyawa" kata Jorge pelan sebelum menghilang di balik pintu.
"Kau-- !"
Jorge meninggalkan laboratorium tapi sepuluh langkah depan lift, tangan ditarik kuat oleh orang.
"Tuan Jorge, bisakah anda menjelaskan artinya?"
"Arti? arti apa dokter Dekia?"
"Tadi sebelum anda pergi mengatakan sesuatu"
"Apa yang kukatakan?"