Ayun memandang tanaman dari balkon kamar utama. Perasaan kosong memasuki inderanya. Ada yang hilang sejak kehamilannya.
Rumah besar ini sangat sunyi. Jero pergi tanpa ada kabar berita setelah pengalihan saham. Ibu Jero tinggal di panti jompo karena marah pada Jero.
"Nyonya pertama..."
Ayun melirik pelayan yang berdiri dekatnya, "Ada tamu di ruang tamu utama" ujarnya melanjutkan.
"Siapkan jamuan"
"Baik nyonya"
Ayun berjalan menuju ruang tamu utama. Tidak bisa berfikir siapa yang datang tanpa janjian lebih dulu.
Tampak Eki berdiri melihatnya mendekat. Wajahnya bersih bahkan penampilannya bisa dikatakan sangat baik.
"Kamu?"
"Apa kabar?"
"Aku-- seperti yang kamu lihat"
Eki memandang wajah Ayun dengan penuh kerinduan. Selama kepergiannya, tidak satu dua kali ada perasaan ingin kembali melihatnya.
"Aku dengar kamu hamil. Selamat"
"Ya"
Nada suara lemah dari Ayun membuat Eki merasakan perasaan yang sulit. Ayun duduk dekat tempat sofa Eki duduki.
