Jero tidak tahu harus berkata atau berbuat apa selain salah tingkah melihat orang yang mirip Riu keluar dari dalam toko lalu menatapnya bingung.
Saat pintu toko terbuka, tidak duga Riu yang keluar jadi Jero gelagapan padahal sepanjang hari kemarin sudah menata kata-kata dengan baik dan benar menurut ejaan versi Jero.
"Maaf aku tidak tahu, aku pikir kamu istriku. Aku-- sungguh minta maaf ketika di taman kota kemarin"
Riu memandangi wajah yang dikenalnya dengan susah payah menahan hatinya yang berantakan. Jero menatap penuh rindu tetapi sekali lagi berkata dalam hati bahwa di depannya bukanlah Riu miliknya.
"Tidak apa tuan Jero. Anda terlihat lelah. Mungkin saya bisa buatkan sesuatu yang enak untuk anda?"
"Itu tidak perlu. Aku datang kemari hanya ingin mengatakan itu"
"Baiklah"
Jero bergeser kembali duduk di bangku, memberikan jalan untuknya. Wajahnya terlihat panik dan tidak baik. Ia duduk di bangku depan toko Justin, ada kebingungan namun lebih kepada rasa tidak percaya.