Carlo merasakan kepalanya pusing tujuh keliling. Caoli tertidur pulas di atas meja sementara Desti bingung melihat keduanya.
"Desti, beri aku kesempatan kedua, mau ya"
"Kesempatan kedua untuk apa?"
"Biarkan aku rasakan cinta tulus milikmu"
"Aku-- , Carlo kamu mabuk"
"Aku tidak mabuk. Aku hanya merasa hidupku sia-sia di dunia ini. Jatuh cinta lalu di campakkan begitu saja. Berharap tapi tidak dilihat, hik!"
"...."
"Desti..."
bruk!
Desti tertegun melihat kedua orang terpenting dalam hidupnya. Iapun melambaikan tangan sekali lagi arah pelayan untuk membantunya membawa masuk dalam kamar tamu. Para tamu tak ada yang memperhatikan karena memang belum mulai acaranya.
Kata orang, cinta baru disadari setelah kehilangan.
Zuang Yan membolak balik dokumen di tangan. Wajahnya datar tetapi pendengaran tajam di sekelilingnya. Tidak ada suara sama sekali dari arah kamarnya.
"Sial!"