Riu berdiri memandangi taman melalui jendela ruang keluarga. Jero memperhatikan diam-diam berbaring di atas sofa. Berapa lama tertidur, ia tak tahu. Enggan untuk bergerak dari tempatnya. Kehangatan Riu masih di rasakan.
Hati Riu berantakan mendengar berita pertunangan yang di adakan hari ini di tambahkan rahasia keluarga. Mau berfikir macam model apapun, tidak ada jalan keluarnya. Kalau pergi tinggalkan Jero, apakah dia bakal baik-baik saja atau jika tetap disini, apakah dirinya baik-baik saja teringat perlakuan sekarang saja sudah sering menyulitkan, bagaimana bertahan pikir Riu ribut di hatinya.
Jero memandangi punggung kesepian Riu. Perasaan bersalah bercampur menjadi satu dengan tangan di letakan di atas dahinya. Ada satu masa dimana ia tidak ingin terlibat dalam kekuasaan keluarganya. Tidak ada tanda-tanda Riu bergerak melihatnya, Jero memiringkan kepalanya ke arahnya.
"Riu..."