Jero menarik tangan Riu untuk mengikutinya menuju ruang kerja. Air mata sudah penuh membasahi pipinya. Kekecewaan, kemarahan, ketidakberdayaan menjadi satu. Pelukan erat dilakukan Jero, hatinya turut sakit.
"Riu, maafkan aku. Ini bukan keinginanku. Ibuku..."
Riu menangis lirih. Jero tidak sanggup meneruskan perkataannya, ia diam mendengarkan suara tangisan Riu sampai berhenti. Gelombang penyesalan yang di rasakan Riu menyebabkan jatuh tertidur dalam pelukan Jero.
Perlahan Jero mengendong Riu untuk di letakan di atas sofa ruang kerja. Duduk di depannya dengan mata sedih. Ia punya segalanya tapi ia terbatas. Otaknya berfikir keras agar Riu tidak semakin terluka karena pertarungan dirinya dan Ayun. Awal hanya niat membantu tapi siapa duga, Ayun memiliki dendam padanya.
klik!
"Jero..."
Ayun melangkah masuk ke dalam, melihat Jero diam duduk memperhatikan Riu yang tertidur pulas di sofa, iapun mendekati lalu melingkarkan tangannya pada leher Jero.
