Eki menghembuskan perasaan tidak senang keluar dari rongga dada. Bagaimana tidak? setelah selesai, baru sadar Ayun ternyata sibuk sendiri. Ia baru mengerti arti foto-foto itu ketika wajahnya ada disana, terpampang jelas. Kesenangan mencicipi tubuh Desti hilang mendadak. Rasa takut kehilangan Ayun mulai menghinggapi sampai tidak berdaya takut Ayun jadi jijik padanya. Belum lagi, bagaimana jikalau Carlo tahu siapa yang menyetubuhi istrinya? habislah sudah masa depannya.
"Maaf"
"Untuk apa?"
"Aku terbawa suasana"
"Tidak apa"
Nada suara Ayun tidak disenangi Eki. Ia merasakan ada pembatas di antara mereka berdua padahal keinginan terbesarnya adalah mendapatkan Ayun seutuhnya.
Ayun yang duduk di sampingnya terlihat tenggelam dalam pikiran sendiri. Ada kursi bambu depan rumah meskipun kondisi tidak terlalu bagus namun masih bisa dipakai. Eki tidak nyaman di hati dan pikiran.
