Ayun membisu di depan Carlo yang menatapnya penuh selidik. Kedatangannya bersama Desti ke rumah, sedikit aneh. Bukankah mereka berdua sering ribut, mengapa mendadak akur pikir Carlo heran.
Dilihat sekilas pakaian dan dandanan Desti tidak ada yang aneh tetapi mengapa Desti gelisah pikir Carlo muram. Selingkuh depan mata bersama Caoli tidak masalah tetapi selingkuh dengan orang lain, mau diletakan dimana wajah dan nama baiknya jika diketahui orang banyak di luar pintu rumahnya, bukan main nasib sialnya pikir Carlo lagi. Desti duduk di samping Carlo seperti ada arang panas yang diletakan di bawahnya.
"Mengapa kamu kesini?"
"Ada yang ingin aku bicarakan"
"Apa itu?"
Ayun sedikit mengerutkan keningnya, Eki diam duduk di sampingnya. Belum ada 24 jam menikahi Ayun tapi dinginnya sudah di kutub Utara. Tangannya berada di punggung Ayun memberikan dukungan padahal ia hanya ingin mengusir pergi perasaan dingin dirasakan olehnya.
"Carlo, mengapa kamu terasa dingin padaku?"