Suasana kediaman keluarga Rafandra terlihat sangat sepi. Rafa yang baru pulang dari kedai tampak sangat murung dan sama sekali tidak bersemangat sedikitpun. Remaja laki-laki itu berjalan dengan malas menuju kamarnya sendiri untuk beristirahat karena lelah batin.
Sampai saat ini, ia juga belum mendapatkan pesan atau kabar dari Nadia atau Bianca. Benar-benar membuat Rafa resah, terlebih lagi hari ini adalah hari ulangtahunnya dan Nadia seperti menghilang begitu saja tanpa ada kabar apapun sebelumnya.
Saat Rafa hendak membuka pintu kamarnya, tiba-tiba Mark juga keluar dari kamarnya yang letaknya tepat di samping kamar Rafa.
"Kamu sudah pulang?" tanya Mark sambil tersenyum tipis.
"Iya," jawab Rafa dengan malas.
"Kenapa muka kamu kayak gitu? Ada masalah di kerjaan?" tanya Mark lagi.
"Enggak," jawab Rafa dengan malas lagi.