"Aku-- aku menyukaimu, Clarinda--
"Tapi dia tak menyukai mu, dia kekasihku!" Bukan— bukan Clarinda yang buka suara, melainkan Sergio. Dari ambang pintu pria itu menatap Chris dengan tatapan tajamnya, sedangkan Chris hanya mampu menundukkan kepalanya seolah tak ingin menatap Sergio.
"Aku-- aku hanya menyatakan pe-- perasaan ku," balas Chris gugup.
Jangan tanya bagaimana Sergio saat ini, tatapannya mengisyaratkan ketidaksukaan, tangannya mengepal sempurna di bawah sana dan jangan lupakan rahangnya yang semakin mengeras menandakan pria itu benar-benar marah.
"La-- lagi pula kau kekasih murid baru itu, bukan kekasih Clarinda," sambungnya.
Sergio hendak -melangkahkan kakinya dan, menghabisi pria yang sudah berani menyatakan perasaan pada gadisnya di depan mata- namun urung kala Clarinda sudah lebih dulu melangkah mendekati Chris.
"Kau dengar Sergio? Benar kata Chris, kau kekasih murid baru itu! Bukan kekasihku!"