Jamillah sampai tersentak dengan kehadiran Qimons.
"Ah, Bang Qimons, bikin keget aja deh!" ujar Jamillah.
"Maaf, Neng! Habisnya Abang tadi kelewat seneng makanya sampai teriak-teriak," tukas Qimons.
"Bang Qimons, kemana aja sih, kok baru pulang!"
"Bang Qimons baru aja pulang dari panggil Bidan, Neng!" jawab Qimons.
"Ih, dibilang suruh temenin Jamillah aja malah panggil, Bidan! Mana lama banget lagi!" keluh Jamillah dengan bibir cemberut.
"Iya, Bang Qimons! Kan Puah, udah bilang kalau Puah, yang bakalan nolongi Jamillah melahirkan!" tegas Marpuah memotong pembicaraan antara Jamillah dan Qimons.
"Eh, Tompel! Elu ngapain sih, ikut-ikutan aja!" cantas Qimons.
"Bang Qimons, namanya itu 'Marpuah' jangan di panggil, Tompel!" ucap Jamillah.
"Gak apa-apa, Millah! Puah suka kok di panggil, Tompel!" ujar Marpuah.
"Ya tapi—"
"Millah, kenapa kamu malah belain dia sih, Neng?!" tanya Qimons.
Tentu saja ini adalah hal yang aneh, tidak biasanya Jamillah membela Marpuah,