"Pinter anak, Mami. Kalau kamu pinter begini, Mami bakalan izinin terus maen ke tempat Juju lagi," pungkas Jeng Oktaf.
"Iya, dong, Mi. Pu'ah gitu loh!" ucap Marpuah penuh bangga.
"Terus pas malamnya kamu tidur di mana?" tanya Jeng Oktaf.
"Tidur di atas genteng, Mi." Jawab Marpuah.
"APPUAAH!" Jeng Oktaf tampak kaget, "Kok bisa di atas genteng sih?!"
"Iya, Mi. Soalnya, Tante Emak, gak ngizinin Marpuah nginep di kamar, bolehnya di atap, jadi terpaksa Pu'ah, tidur di atas genteng, deh hehehe ...,"
"Astaga!" Jeng Oktaf menepuk. Keningnya sendiri lalu gubrak. Jeng Oktaf kira Marpuah benar-benar cerdas karna sudah berhasil mengerjai Juju dan juga Mak Jinny, tapi nyatanya meski dengan terang-terang di suruh tidur di atas genteng, dengan polosnya Marpuah mau.
Kelakuan Marpuah yang tak bisa ditebak serta selalu penuh kejutan ini membuatnya sesak nafas dan berakhir pingsan.