Mata Firman penuh dengan nafas yang dingin dan kaku.
"Jika Sepuluh kelompok tengkorak pembunuh menyerang bersama-sama, bahkan seniman bela diri peringkat lima Teknik Putih akan mati dalam satu wajah." Firman tertawa liar dengan wajah ganas, "Dika, kamu pikir kamu bisa membobol keluarga ku dengan sedikit kasar. kekuatan. Manor? Betapa mengerikan kekuatanku. Aku bahkan tidak bisa memimpikan seseorang sepertimu yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. "
Dari segi kekuatan, seorang pejuang yang kuat memang bisa menghancurkan orang biasa.
"Ingat, targetmu adalah orang ini." Firman menunjuk Dika di layar monitor, dengan suara dingin, "Hajar mereka dan kembalilah menemuiku. Adapun yang lain." Mulut Firman meringkuk dengan ejekan main-main. "Membiarkan mereka hidup dalam kesakitan di dunia ini adalah kenikmatan yang luar biasa."
Sepuluh pembunuh kerangka tersapu pada saat bersamaan.
Target, Dika.