Pak Tian tidak tahu bagaimana menjawab kata-kata Dika.
Setelah beberapa saat, Pak Tian tersenyum pahit, "Guru, Anda benar-benar bisa tertawa."
"Tidak, jangan bicara omong kosong." Dika buru-buru melambaikan tangannya, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya tidak pernah berjanji untuk menjadi atasan Anda pak Tian"
"Anda memegang obat hitam, Anda adalah kepala sekolah kedokteran kuno kami. Bahkan jika Anda tidak mengenalnya, kami akan memperlakukan Anda sebagai kepala saya." Pak Tian yang tampan ini cukup keras kepala.
Dika tidak bisa berkata-kata.
Saya pernah mendengar tentang dipaksa menjadi pelacur, tetapi saya belum pernah melihat yang dipaksakan menjadi kepala.
Tenang sebentar.
Dika mau tidak mau bertanya dengan hati-hati, "Apakah para dokter kuno, berhutang besar dan belum membayarnya?"