"Sebaiknya kau tidak mengkhawatirkan orang lain, Nona Manis ..." bisik Zuu tepat di telinga kanan Liza. "Lebih baik khawatirkan dirimu sendiri. Hihihi!"
Liza melotot. Panik saat ekor sengat itu hanya berjarak beberapa senti dari lehernya. Terlihat pula beberapa tetes racun menetes di ujung ekor sengat itu. Lalu tetesan itu jatuh dan nyaris mengenai kaki Liza--jika tidak segera Liza menarik kakinya menghindari tetesan racun itu.
"Kyaaa! Lepaskan aku!!" rengek Liza panik.
"Cih!" Christ berdecih kesal. "Dasar kalajengking brengsek! Beraninya kau menyasar yang lemah!"
Zuu terkikik. "Hihihi! Memang begitulah prosedur pembunuhan, bukan? Habisi yang lemah dulu agar tidak menganggu! Hihihi!"
Liza melotot tidak terima. "Kau bilang lemah katamu! Aku tidak lemah!!" rontanya sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan Zuu. Tapi justru pelukan Zuu makin mengerat. Makin erat karena ada dua tambahan tangan Zuu yang memeluk Liza, hingga membuat napas Liza makin tercekat. "Akh!"