"Berterimakasihlah kepada tim pengintai, yang berhasil menyusupkan alat canggih mereka! Dengan begitu, kita bisa tahu informasi penyerangan para penyihir busuk itu!" ucap salah seorang pemimpin pasukan tentara penghadang itu. Pria besar itu tampak berdiri tegap di depan para pasukan. Menyongsongkan senjata dengan angkuhnya.
Tim pengintai yang pemimpin itu maksud, adalah tim khusus kerajaan yang diketahui mampu menciptakan peralatan canggih.
Padahal sebenarnya, tanpa sepengetahuan siapapun, tim pengintai ini adalah kumpulan penyihir hitam yang memiliki sihir yang mirip dengan penyihir putih bermata merah. Sama-sama bermata merah, hanya saja manik mata penyihir hitam itu bermata merah darah, persis seperti milik Christ.
Untuk menutupi manik mata merah itu, tim pengintai selalu meneteskan pewarna hitam secara berkala agar manik mata mereka berubah menjadi coklat atau hitam.