Rendy dan Theo yang mendengar ucapan Liza itu mulanya terdiam. Tidak bicara apapun, sampai Rendy menyemburkan tawanya. Dan batulah disusul tawa berikutnya dari semua prajurit The Darks yang ada disana. Termasuk Theo pun juga tidak ketinggalan untuk meledakkan tawa yang sangat keras. Tawa mereka menggema hingga terdengar sangat riuh.
"Mereka benar-benar keterlaluan!" desis Christ yang makin naik pitam ketika Liza ditertawakan seperti itu. "Mereka terlalu meremehkan Liza! Aku tidak bisa melihat Liza direndahkan seperti itu!"
"Tenanglah, bocah ..." ucap Tuan Anthony. "Diam saja dan lihat apa yang akan dilakukan Liza. Kalau memang mereka akan menyerang, baru kita juga akan bergerak melawan mereka. Tapi selama mereka belum mau menyerang, kita lihat saja mungkin Liza masih bernegosiasi dengan mereka!"
Christ terbelalak. "Ne-Negosiasi? Yang benar saja!" serunya. "Mana ada penyihir hitam mau diajak negosiasi, dasar Pak Tua!!"