Mencari tempat yang aman dan nyaman untuk mengobrol dan istirahat, mereka pun masuk dalam sebuah celah goa yang berada di dekat lereng. Empat orang itu saling menceritakan apa saja yang terjadi.
Namun sebelum memulai bercerita, Tuan Anthony terlebih dahulu melakukan pengecekan atau scanning tubuh Christ terlebih dahulu. Karena Christ habis pulang dari 'kandang musuh', beliau khawatir jika ada sesuatu semacam alat penyadap atau apapun itu yang berpotensi membahayakan Liza dan Denise, juga dirinya.
"Maaf. Aku tidak bermaksud mencurigaimu, tapi aku hanya tidak ingin kau membahayakan putriku."
"Hei! Bagaimana denganku, Dad?" protes Denise. "Kau tak mengkhawatirkanku?"
Tuan Anthony tertawa. "Hahaha! Nyonya Denise, kau kan sudah dewasa. Lagipula kau lebih pantas menjadi adikku, jadi lebih baik jangan kau panggil aku dengan sebutan Dad."