"KYAAAA!!"
"WAAAA!!"
Lolongan jeritan dan saling bersahutan dari para penumpang yang berada disekitar stasiun itu seketika pecah ketika suara tembakan tadi meletus secara tiba-tiba.
Teriakan. Keributan. Ada yang berlarian tunggang langgang, bersembunyi. Juga ada yang tiarap sebentar, kemudian baru merangkak dengan tergesa. Mereka pasti mengira ada penjahat atau perampok yang masuk stasiun.
"Cih! Dasar wanita belut yang licin!" decih Nicolas kesal. Tembakannya meleset dan hanya berhasil melubangi lengan atas Adera saja. "Sesuai harapan cucu ketua penyihir putih! Sudah kuduga dia tidak akan semudah itu menurunkan kewaspadaannya!" ucapnya sembari mengeluarkan seringaiannya, karena merasa tertantang. Nicolas sangat suka buruan yang sulit ditangkap seperti belut licin.
Melirik ke salah satu anak buahnya yang juga ikut berjaga di dekatnya, Nicolas menelengkan kepalanya seperti memberi kode. Dan kode dari Nicolas tersebut langsung dipahami oleh anak buahnya itu.