Itu jelas sebuah bualan tapi Aksa mengatakan itu dengan bahagia.
Kiara menampar Aksa dengan tinju kipas, "Apa? Kamu tidak mau? Jika kamu tidak mau ..."
Aksa menyela Kiara dengan cepat, "Aku akan memesanmu juga dikehidupanmu selanjutnya bersama."
"Ck..pembicaraan yang manis." Wajah Kiara merona samar.
Aksa mendekat dan mencium Kiara lagi, "Aku punya satu pertanyaan."
"Apa?" Kiara diselimuti perasaan yang hangat, dia menyadari dirinya sedang diselimuti kebahagiaan yang tak terlukiskan.
"Kapan kamu jatuh cinta padaku?" Aksa menatap Kiara dengan semangat dan penasaran.
Eskpresi Kiara menggelap, memikirkan masa lalu dan berkata, "Lupa."
"Lupa? Bagaimana kamu bisa melupakan masalah penting seperti itu?" Ucap Aksa protes.
"Jadi apa?" Kiara memalingkan wajahnya dan berkata, "Saat itu, waktu akhirnya memutuskan untuk mengaku. Apa yang terjadi di pesta ulang tahun kakek? Tidak hanya seseorang yang tidak muncul, namun saat seseorang itu kembali keesokannya wanita itu datang."