Aksa menggerakkan matanya, mengulurkan tangannya dan dengan lembut memegang tangan gadis kecil itu lalu menciumnya.
Kiara bisa melihat kelembutan di mata Aksa, hatinya yang gelisah sedikit terobati. Emosi dan keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi masih ada di dalam hatinya, tapi Kiara tidak ingin membicarakan itu.
Kiara yang menggendong gadis kecil itu tidak lama memberikannya ke perawat dan membawa Aksa ke ruang makan untuk sarapan.
Aksa selalu lebih sedikit berbicara, dan tidak suka diganggu saat makan, tetapi orang lain tidak melihat sesuatu yang tidak biasa itu.
Ibu Asih cukup khawatir, dia menatap Aksa yang makan dengan tenang dan tidak berbicara. Kiara juga diam-diam memperhatikan Aksa. Ibu Asih berkata pada Kiara, "Nyonya, apa yang terjadi pada Tuan?"
"Aku tidak tahu." KIara menggelengkan kepalanya, mengalihkan pandangannya dari Aksa, "Sepertinya dia tidak ingin bicara."