Semua orang memandang Aksa, beberapa dari mereka masih bertanya-tanya dan lainnya menunjukkan ekspresi terkejut.
Ramon sama sekali tidak tertawa seperti biasanya, ada ekspresi cibiran di wajahnya dan berkata, "Jangan lupa bulan Oktober nanti akan ada pemilihan umum dua tahunan anggota parlemen yang akan dimulai. Ada 305 kursi, ada 15 kursi Jakarta dan semoga semua orang yang ada di ruangan ini bisa mendapatkan salah satu dari 15 kursi itu. Berhati-hatilah."
"Pertemuan kita hari ini mungkin menjadi jalan yang bagus untuk di masa depan kalian!"
"Bagaimanapun anggota parlemen dipilih oleh suara dari setiap warga negara, sehingga harus menguntungkan rakyat!"
Fitri mengirimkan materi yang sudah dia persiapkan kepada para peserta dan menjelaskan manfaat dari penurunan suku bunga pinjaman. Aksa hanya mendengarkannya dan tidak mengutarakan pendapatnya, dia merasa pertemuan ini menyimpang dari dirinya.