Saat ini Ramon mengikuti Aksa ke kamar mandi. Karena mereka hanya berdua, Ramon memperlakukan Aksa sebagai temannya, "Aksa, aku ingat sesuatu tentang ini, tapi aku tidak tahu apakah aku harus bertanya atau tidak." Di luar lingkungan pekerjaannya, Ramon tidak ragu berbicara pada Aksa lebih dulu.
"Kalau begitu jangan tanya." Aksa tanpa ekspresi, "Aku kira kamu tidak bisa mengajukan pertanyaan yang bagus."
Ramon begitu tertegun, sehingga dia menelan kata-kata itu kembali, "Aksa, lidahmu yang beracun sepertinya telah membaik setelah bertemu Kiara."
Aksa melirik Ramon, dan kemudian mendengus seperti tidak ada apa-apa.
"Aku hanya penasaran. Dengan pengalamanmu, meskipun Vano memberi obat pada minumanmu malam itu, jika aku adalah kamu, aku tidak akan bisa melakukannya dalam waktu sesingkat itu. Tidak mungkin aku bisa langsung membuat wanita yang kutiduri hamil." Ramon masih bertanya, "Tapi kamu dan Kiara… ini benar-benar membingungkan!"
