"Rumah?" Aksa bergumam dan perlahan melangkah ke depan mendekati Kiara.
Kiara mundur selangkah dan menatap Aksa dengan heran.
Aksa tiba-tiba menggendong Kiara, "Dimana kamu tinggal disitulah tempat tinggalku. Jika kamu tinggal di sini, maka ini adalah rumahku."
Hati Kiara bergetar hebat mendengar itu. Saraf Kiara mengendur, wajahnya tenggelam di depan Aksa, serta ada rasa yang tidak bisa dijelaskan. Pelukan ini, mengapa rasanya sangat berbeda antara Aksa dan Ryan? Keduanya sungguh tidak bisa dibandingkan, tapi pelukan Aksa benar-benar membuatnya ketagihan. Apakah itu berarti Kiara masih menyukai Aksa?
"Apakah kamu sudah makan?" Aksa bertanya lagi. Dia tidak melepaskan pelukannya pada Kiara, dia sangat bahagia dan dia bisa menebak bahwa Kiara tidak mungkin menolaknya.
"Sudah." Kiara mengangguk sambil menghela nafas, dan tidak bergerak.
Aksa mendengus, ekspresinya berubah dan berkata, "Mengapa kamu tidak menungguku untuk makan? Lalu aku harus makan apa?"