Pada pagi hari kedua, Elina bangun sedikit, membuka matanya yang mengantuk, dan melihat Dylan duduk di samping tempat tidur, matanya penuh dengan belaian dan kepuasan, menatap Steve. Penampilan seseorang bisa menipu, tetapi sorot mata seseorang tidak bisa menipu orang, dari mata Dylan, Elina bisa melihat bahwa dia sangat menyukai Steve.
Elina mengerti mengapa Steve sangat menyukai Dylan, bukan hanya karena Steve merindukan cinta ayahnya, tetapi juga karena cinta dan kasih sayang Dylan padanya, serta kesuksesan Dylan, yang diharapkan semua orang. Ayahnya adalah yang paling berkuasa di dunia.
Ketika Dylan menoleh dan melihat Elina yang sudah bangun, dia bertanya dengan prihatin: "Kamu sudah bangun, bagaimana kamu istirahat tadi malam?"
Elina mengalihkan pandangannya, tidak melihat ke Dylan, dan berkata dengan dingin: "Hari ini, aku bisa menemani Steve. Kamu bisa kembali dan istirahat."