Chereads / Pacar kedua / Chapter 6 - Terkesima

Chapter 6 - Terkesima

Luna pun terkaget ketika tangan Gadis memukul bahunya dan juga dia tersadar bahwa dirinya sedang melihat seorang lelaki tampan yang duduk di kantin itu.

"Ya ampun aku tidak bermaksud untuk bengong hehehe," ujar Luna dengan nafas yang tidak beraturan.

"Kamu ini kenapa sih Apa sih yang kamu lihat kok tiba-tiba kamu diam seperti itu sudah jangan dipikir dulu! ini kamu mau makan apa di sini sudah ada semua menunya kamu tinggal pilih!" tegas Gadis kepada Luna.

Akhirnya Luna pun memesan apa yang dia ingin makan.

Setelah mereka memesan makanan akhirnya gadis pun mengajak Luna untuk duduk di meja dan menanyakan mengapa dirinya berdiam diri dan sempat melamun.

"Kamu ini kenapa sih? sinilah duduk sini dulu kita dulu di sini dan menunggu makanannya datang! aku mau tanya kamu kenapa sebenarnya tiba-tiba kamu diam seperti itu bikin aku jantungan saja!" seru gadis kepada Luna dengan bertanya sebenarnya apa yang terjadi kepada Luna.

"Hehehe tadi itu aku tidak sengaja melihat laki-laki itu," ucap Luna dengan menunjuk ke arah seseorang yang dia lihat tadi.

Gadis pun melihat kearah seseorang yang di tunjuk oleh Luna tiba-tiba gadis tersenyum kepada Luna.

"Ya ampun, ternyata kamu melihat Brian ya itu namanya Brian kamu memang belum mengetahui dia soalnya tadi ketika kamu masuk kelas dia sedang izin ke toilet," ujar Gadis kepada Luna.

Luna pun selalu bertanya tentang Brian kepada Gadis.

"Memangnya dia siapa sih kok sepertinya dia orangnya baik dan juga lembut, aku kaget loh ketika melihat dia tadi datang ke kantin ini jadi aku melihat dia tanpa berkedip sampai-sampai aku melamun!" tegas Luna kepada Gadis.

"Ya ampun kamu ini bisa saja ya, sudahlah kamu jangan memikirkan itu nanti kamu suka lagi sama dia hahaha," ucap Gadis kepada Luna.

"Ya ampun kamu ini jangan bilang seperti itu lah kan baru di sini dan aku belum tahu siapa Brian itu!" ucap Luna.

Entah mengapa dan tidak tahu apa yang dirasakan oleh Luna tetapi sangat senang ketika memandangi Brian dari kejauhan.

"Sudahlah kamu jangan melihat Brian seperti itu nanti dia tahu loh kalau kamu memandangi dia dari jauh seperti itu apalagi kamu anak baru!" tegas Gadis kepada Luna.

Luna pun malu-malu untuk berbicara kepada Gadis tentang Brian, tidak lama kemudian Ibu kantin pun membawa makanan yang telah dipesan oleh

Luna dan juga Gadis.

"Itu Ibu kantin sudah membawa makanan yang kita pesan, Alhamdulillah Kamu kan lapar jadi kamu bisa langsung makan deh," ujar Gadis kepada Luna.

Akhirnya mereka berdua pun bercerita dan sambil makan karena makanan yang mereka pesan sudah datang.

"Kamu sepertinya kagum ya dengan Brian aku lihat dari tadi kamu memandangi dia dan tanpa berkedip seperti itu," ucap Gadis kepada Luna.

"Tidaklah aku kan hanya ingin tahu sebenarnya dia siapa kan aku belum tahu dan belum kenal dia siapa jadi aku melihat dia kaget saja, soalnya tadi aku tidak melihat dia ada di dalam kelas," ucap Luna dengan lembut kepada teman barunya itu.

"Tidak heran sih kalau banyak yang suka dengan bagian memang dia orangnya baik dan juga jarang berbicara kepada wanita karenanya kamu tahu sendiri kan tadi bilang kalau Brian tuh orangnya cuek," ucap Gadis kepada Luna.

Luna pun mendengarkan semua perkataan dari Gadis ternyata dirinya terkesima dengan seseorang yang cuek di kelasnya.

"Ya sudahlah nanti saja kita membahas kan sekarang kita sedang makan masa iya aku membahas dia kita sedang makan seperti ini," ucap Luna kepada Gadis dengan tersenyum kepada Gadis.

"Makanya itu dari tadi aku bilang dengan kamu kan untuk makan dulu nanti kalau kamu mau bertanya tentang dia aku jawab kok setelah makan," ucap Gadis.

Entah apa yang dirasakan oleh Luna tetapi Luna sangat penasaran dengan Brian tapi Luna sebagai orang yang baru saja pindah kuliah di kampus itu sangat tidak sopan jika dia harus bertanya tanya tentang laki-laki di kelasnya.

Akhirnya mereka pun menghabiskan makanannya dan tidak lama kemudian Syam menghampiri Brian yang tengah duduk sendirian.

Sementara itu Luna masih saja memandangi Brian dan juga siang terlihat Syam dan Luna melihat mereka begitu dekat dan mereka bercanda dan tertawa bersama-sama.

"Itu Syam bersama Brian? memangnya Syam teman baiknya Brain ya?" tanya Luna kepada Gadis.

"Iya mereka berdua memang seperti sahabat karena ya begitulah Brian orangnya cuek banget dengan cewe, tapi baik banget dengan Syam sahabatnya, jadi dia hanya mempunyai teman baik yaitu Syam," ujar Gadis yang memberikan pengertian kepada

Luna.

"Oh begitu ya, ya sudahlah aku sudah selesai makan ini ayo kita ke kelas," ujar Luna kepada Gadis.

"Ya sudah kalau begitu kita ke kelas saja!" seru Gadis kepada Luna.

Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk ke kelas dan menerima mata kuliah yang diberikan oleh dosen.

Setelah selesai kuliah mereka pun pulang ke rumah masing-masing tak lama setelah sampai di rumah Luna menceritakan sosok yang dia kagumi di kampus pertama kali dia masuk kuliah.

"Bunda aku mau berbicara sesuatu dong sama Bunda, aku mau curhat sesuatu sedikit saja Bunda ada waktu kan?" tanya Luna yang bersemangat ingin menceritakan semua yang dirasakan kepada Bunda Merlin.

"Terlihat sangat ceria begini bersemangat memangnya tadi ngapain saja sih di kampus kok sepertinya bahagia banget?" tanya Bunda Merlin dengan penasaran kepada anak gadisnya itu.

"Ya Bunda aku tuh mau cerita banyak sama Bunda tadi kan aku perdana ya untuk masuk kuliah terus aku Melihat ada seseorang yang membuat aku kagum Bunda," ujar Luna kepada Bunda Merlin.

Terlihat dari wajah Luna sangat bahagia dan bersemangat ketika menceritakan semuanya kepada Bunda Merlin.

"Iya, kamu pelan-pelan lah berbicaranya supaya nafas kamu tuh teratur, tuh coba lihat nafas kamu itu tidak teratur! memangnya ada apa sih? kok Bunda penasaran banget ya!" tegas Bunda Merlin.

"Sebenarnya sih tidak terlalu membuat penasaran sih Bun tapi aku ingin menceritakan semua dengan Bunda," ujar Luna.

"Ya sudah kalau gitu kamu cerita saja bunda mendengarkan dengan seksama deh hehehe," ujar Bunda yang tersenyum kepada Luna.

"Jadi Bunda tadi aku tuh kan perdana masuk di kampus aku terus pas aku mau makan itu aku melihat seorang laki-laki yang tampan dan diaduk berwibawa banget Bunda aku tidak tahu dia itu siapa, tapi ternyata dia satu kelas dong sama aku Bunda," ujar Luna dengan bangganya bercerita kepada Bunda Merlin.

"Ya ampun Bunda kira kenapa, hayob ngaku kamu baru pertama masuk kampus udah suka sama laki-laki ya awas kamu tidak boleh sampai berlebihan!" tegas Bunda Merlin kepada anaknya.

"Iya Bunda," jawab Luna.

"Di sini itu Bunda aku ini sudah Cukup dewasa untuk mengetahui percintaan seperti itu, tapi kan aku juga bisa mengontrol semuanya," ujar Luna dengan meyakinkan Bunda Merlin kepada dirinya.

"Iya Bunda tahu kok kalau semuanya Bisa kamu atur dan Bunda juga tidak melarang kamu untuk menyukai lawan jenis kamu tapi ingat saja kamu kan harus belajar dan juga semangat untuk kuliahnya jangan ada yang menghalangi cita-cita kamu apalagi hanya karena laki-laki!" tegas Bunda Merlin memberi pengertian kepada anak gadisnya.

"Hehehe iya Bunda, oh iya Bunda ngomong-ngomong Lina tadi sudah masuk sekolah?" tanya Luna dengan lembut kepada Bunda Merlin.

"Ya sudah dong sekarang dia masih istirahat di kamar," ucap Bunda Merlin.

bersambung