"Batuk batuk batuk! Anak nakal!" Pak Rama berkata dengan tegas, "Ayah sudah membaca dokumen yang kamu kirimkan sebelumnya."
Kenzi tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan memandang Pak Rama dengan tenang.
Ayah dan anak laki-lakinya telah bertugas sebagai tentara, dan postur duduk mereka tegak lurus, dan mereka penuh energi.
Sinta diam-diam menatapnya, dan dia senang.
Kenzi di sebelahnya terkadang malas dan terkadang nakal.Meski semuanya imut, mereka juga sangat tampan.
Melihat gerakan kecil gadis muda Sinta, mata Bu Zara menjadi lebih tersenyum: "Melihat kamu memiliki hubungan yang baik dengan Kenzi, aku sangat lega."
Sinta selalu malu untuk diucapkan. Dia melihat ke bawah ke tangan di lututnya dan berkata, "Bibi, saya sudah menemukan beberapa petunjuk. Beri saya waktu lagi. Saya pasti akan menemukan kebenaran."