Dean, yang telah selesai berbicara dengan Riki, melakukan panggilan lain tanpa ragu-ragu. Dia tidak menjawab satu kali, dan tidak menjawab untuk kedua kalinya ... Di kelima kalinya, Rasyid, yang masih telanjang tubuh bagian atasnya, menggertakkan giginya dan mengangkat telepon, "Bocah bau! Lebih baik kau datang padaku saat langit runtuh!"
Begitu Dean mendengar nada itu, dan kemudian mendengar tawa gembira bibi kecil itu di telepon, dia tahu bahwa dia sedang melakukan hal yang baik.
"Paman, apakah Anda mengatur agar Sandiaga dipindahkan ke Jakarta?" Dean, yang tidak memiliki jejak maaf, mengerutkan bibir tipisnya, dan berkata dengan suara yang dalam, "Paman, biarkan dia menemukan kesalahan untuknya. satu setengah tahun."
Untuk melampiaskan amarahnya pada wanitanya!